Bagus Photo Studio=
Headlines News
Featured
Articles

Berita
Nasional

Berita
Hiburan

Berita
Unik

Mengamuk hingga Terperosok, Hewan Kurban Terpaksa Disembelih di Selokan


Bagustv.com -  Warga Kampung Sukamaju, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dihebohkan dengan aksi seekor sapi kurban yang mengamuk saat hendak disembelih. Sapi yang kabur dan mengamuk itu akhirnya terperosok dan terjebak di sebuah selokan sedalam 1,5 meter.


Warga kesulitan mengevakuasi sapi itu karena bobotnya yang mencapai ratusan kilogram. Alhasil, warga terpaksa menyembelih sapi kurban itu di selokan. Sementara, lalu lintas di jalan itu terpaksa disetop selama proses penyembelihan. Setelah dipastikan tidak berdaya, hewan tersebut lalu dibawa kendaraan bak terbuka untuk dikuliti dan dipotong menjadi beberapa bagian di masjid sekitar. "Tadi saat mau dipotong, sapinya lepas berlari terus masuk selokan," ujar warga setempat, Asep Kombes (43) di lokasi, Minggu (10/7/2022). Sapi tersebut merupakan hewan kurban sumbangan dari warga desa setempat. Pemilik sapi menyerahkan ke panitia kurban untuk disembelih sesuai syariat setelah pelaksanaan shalat Ied.

Penyembelihan hewan kurban belum dimulai, sapi itu memberontak dan kabur. Sejumlah warga berusaha menenangkan sapi tersebut. "Alhamdulillah enggak sampai ada kejadian apa-apa, cuma kendaraan enggak bisa lewat beberapa menit karena tubuh sapi sempat menghalangi jalan setelah dievakuasi warga," kata Asep.


Pistol Pembunuh Shinzo Abe Dirancang Letuskan 6 Peluru Sekali Tembak


Bagustv.com -  Yamagami Tetsuya, tersangka penembakan Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, memunculkan pengakuan baru di depan polisi. Yamagami mengaku pakai senjata yang dirancang melepaskan 6 peluru sekaligus dalam satu kali tembak.

Dilansir dari NHK, Minggu (10/7/2022), pengakuan itu didapat dari sumber yang tidak disebutkan namanya. Mengutip Yamagami, sumber mengatakan senjata itu dirakit sendiri.


Sumber investigasi sebelumnya juga mengungkapkan, selain membuat senjata dengan dua pipa yang dibungkus dengan selotip, Yamagami juga membuat senjata lain dengan enam pipa.


Senjata yang digunakan kemudian yang memiliki dua pipa. Ini karena Yamagami menghindari risiko senjatanya gagal. Dia memasukkan kapsul yang berisi 6 peluru ke dalam pipa tersebut bersamaan dengan bubuk mesiu. Sekali tembak, 6 peluru tersebut meletus bersamaan.


Fakta lainnya, polisi menemukan lubang kecil di papan yang dipasang di bagian atas kendaraan kampanye yang diparkir sekitar 20 meter dari tempat Abe berdiri.


Polisi akan memeriksa lebih lanjut struktur dan kapasitas senjata yang disita.


Kronologi Penembakan Abe


Dilansir dari AP dan NHK, Abe ditembak saat sedang berdiri menyampaikan pidato kampanye di Nara pukul 11.30 waktu setempat, Jumat (8/7). Kampanye itu dilakukan menjelang pemilihan umum untuk majelis tinggi parlemen yang digelar pada Minggu depan.


Tak lama setelah Abe tumbang, polisi menangkap seorang pria terkait penembakan Abe. Dilansir CNN, foto-foto penangkapan pria itu tersebar di media sosial. Pria yang belakangan diketahui sebagai eks angkatan laut Jepang itu tampak dipegangi oleh sejumlah petugas.


Abe kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan usai ditembak. Media NHK dan Kyodo melaporkan Abe dalam kondisi henti jantung alias tidak menunjukkan tanda-tanda vital.


Abe pun dinyatakan meninggal dunia usai mendapat perawatan pukul 17.03 waktu setempat. Pelaku merupakan mantan pasukan angkatan laut bela diri Jepang yang mengaku memiliki dendam kepada organisasi tertentu dan percaya Abe bagian dari organisasi itu.


Cuci Jeroan Kurban, Santri Meninggal Tenggelam di Sungai Bedadung Jember


Bagustv.com -  Aktivitas membersihkan jeroan hewan kurban di Sungai Bedadung Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Minggu (10/7) pagi, berubah menjadi petaka. Seorang santri yang turut dalam kegiatan itu tenggelam. Korban dinyatakan meninggal setelah dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.

Informasi yang diperoleh dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, kecelakaan sungai itu terjadi sekitar pukul 09.15 WIB.

Kala itu, korban M Wahyu Nur Atsani bersama 11 santri Yayasan Ar Raudhah lainnya, hendak membersihkan jeroan hewan kurban. Sekitar pukul 09.00 mereka sampai di sungai. Namun 15 menit kemudian, santri asal Wiyung, Surabaya ini, membersihkan badan akibat gatal-gatal terkena bambu. Karena sebelumnya, dia mengambil bambu yang akan dipakai membersihkan jeroan hewan kurban.

Saat membersihkan badan inilah, korban tergelincir. Ketika terjatuh, Habib teman korban berusaha menolong. Karena tidak kuat, satu teman lainnya melompat untuk turut membantu. Namun, karena tubuh korban terbawa arus hingga di bagian pusaran yang dalam, tubuh korban akhirnya dilepas.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jember yang mendapat laporan, segera meluncur ke lokasi. Ada empat personel yang datang ke lokasi. Sukirno, MY Rio, Y Aditya dan Didi T. Regu penolong ini segera berkoordinasi dengan tim yang lain untuk melakukan pencarian korban.

Bersama anggota Polsek Patrang, Koramil Patrang, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jember, petugas pemadam kebakaran, serta dibantu warga setempat, tim mulai menyisir sungai. Upaya itu membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.00, santri berumur 16 tahun tersebut ditemukan. “Korban sempat dilarikan ke RSD dr Soebandi. Namun pukul 11.20 WIB, hasil pengamatan rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia,” kata Uut, warga setempat yang juga anggota Tagana Jember. 

Pemkab Jember Belum Anggarkan Perawatan Venue Olahraga yang Digunakan Porpov Jatim


Bagustv.com -  Pemkab Jember belum menganggarkan perawatan venue olah raga pasca Porprov Jatim yang baru selesai. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Jember, Murdiyanto.

Murdiyanto menjelaskan, anggaran perawatan venue olahraga hingga momen Porprov saja, sehingga belum ada anggaran untuk perawatan setelah Porprov Jatim. Namun menurutnya perawatan kemarin sudah cukup dan venue masih bisa dipakai hingga akhir tahun, sehingga anggaran perawatan akan dianggarkan kembali tahun depan.

Murdiyanto mengaku juga masih akan studi banding ke sejumlah daerah terkait biaya perawatan venue olahraga, sebab ada sejumlah venue yang butuh perawatan rutin seperti lapangan sepak bola dan lapangan tenis. Jika sudah melakukan studi banding, Murdiyanto menegaskan akan menganggarkan biaya yang cukup untuk perawatan sehingga bisa sering digunakan untuk event olahraga.

Komisi B Minta Klarifikasi Pengurus Koperasi KJHS dan Rice Miling Unit Terkait Kualitas Beras ASN


Bagustv.com -  Komisi B DPRD Jember akan meminta klarifikasi kepada pengurus Koperasi Konsumen Jember Harmoni Sejahtera (KJHS) dan Rice Miling Unit terkait kualitas beras. Rencananya koperasi yang ditunjuk Pemkab Jember tersebut akan menjual beras tersebut kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).


Sekretaris Komisi B DPRD Jember, David Handoko Seto, mengatakan, namun ternyata koperasi KJHS sebagai lembaga penyedia beras memiliki banyak persoalan. Saat proses pengujian mutu, ternyata kualitas beras yang masih disegel hasilnya dibawah medium. Saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi B DPRD Jember, KJHS dan Rice Miling Unit belum bisa memberikan jawaban yang tegas. Bahkan, dalam Rapat Dengar Pendapat terakhir pengurus koperasi KJHS tidak bisa memberikan jawaban terkait penyediaan beras berjumlah 230 ton per bulan yang akan dijual kepada ASN.

Sapi Lari Masuk Sumur Takut Disembelih


Bagustv.com -  Hendak jadi hewan kurban, sapi milik warga Polokarto malah tercebur sumur. Tim Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar) Satpol PP Kabupaten Sukoharjo Sabtu (9/7) pun berjibaku menambah debit air sumur supaya sapi terangkat keatas.

Margono, Kabid Damkar Satpol PP Sukoharjo mengatakan, sapi yang tercebur sumur tersebut milik Sadiman, 60, warga Jengglong, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto. Tercebur sumur Sabtu (9/7) sekitar pukul 05.40 pagi, saat akan diantar ke pembeli.

“Sapi mau dinaikkan ke mobil pickup untuk diantar ke pembeli, Bapak Nurasid, warga Wonorejo, Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto. Sapi terlepas dan lari panik menabrak pagar kemudian masuk ke sumur dengan kedalaman kurang lebih 15 meter,” kata Margono.

Damkar yang menerima laporan langsung ke lokasi kejadian. Setidaknya tiga unit armada damkar, alat vertikal dari SAR, APD personel dan satu unit armada SAR dikerahkan untuk melakukan evakuasi.


“Kita menambah debit air ke dalam sumur agar sapi terangkat ke atas. Pukul 07.44 berhasil naik ke atas dalam kondisi hidup,” kata Margono. Ia mengatakan, mungkin sapi tersebut takut untuk disembelih dan memilih lari masuk sumur.

Satgas Kecamatan dan OPD Pemerintah Kabupaten Jember Salurkan Bantuan dari Anggaran BTT

Bagustv.com -  Pemerintah Kabupaten Jember melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus menyalurkan bantuan yang berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kabupaten Jember 2020.

Bantuan diberikan kepada tiga kelompok masyarakat sasaran. Mereka adalah keluarga duafa, lansia duafa, dan difabel.

Juru bicara gugus tugas, Gatot Triyono, menjelaskan, data keluarga penerima manfaat bantuan pada masa Covid-19 ini menunjukkan jumlah mencapai 92.962 di seluruh Jember.

Sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati Jember, dr. Faida, MMR., dan Drs. KH. Abdul Muqit Arief, telah menyalurkan langsung bantuan tersebut.

Pada Kamis, 28 Mei 2020, giliran satgas kecamatan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) menyalurkan langsung ke rumah-rumah keluarga penerima manfaat (KPM) di enam kecamatan.

Keenamnya yaitu Kecamatan Jenggawah, Arjasa, Jelbuk, Sukowono, Kencong, dan Jombang. Rinciannya, di Kecamatan Jenggawah bantuan yang disalurkan sejumlah 4.157 kepala keluarga, yang terdiri dari 2.933 keluarga duafa, 1.190 lansia duafa, dan 34 keluarga difabel.

Arjasa tercatat ada 1.921 kepala keluarga yang belum menerima bantuan. Terdiri dari 1.487 duafa, 407 lansia duafa, dan 27 keluarga difabel.

Berikutnya adalah Kecamatan Jelbuk sebanyak 1.396 kepala keluarga. Ada 1.020 keluarga duafa, 366 lansia duafa, dan 10 keluarga difabel.

Di Sukowono terdaoat 2.288 KK yang terdiri dari 1.862 KK duafa, 402 lansia duafa, dan 24 keluarga difabel. Sedangkan di Kencong ada 2.853 KK penerima bantuan. Rinciannya, 2025 KK duafa, 756 KK lansia duafa, dan 72 keluarga difabel.

Sementara di Kecamatan Jombang ada 2.537 KK yang selama ini belum menerima bantuan dari pemerintah. Mereka terdiri dari 1.791 kaluarga duafa, 728 keluarga lansia duafa, dan 18 keluarga difabel.

“Setelah menerima bantuan, rumah KPM ditempeli stiker untuk menghindari salah sasaran,” terang Gatot Triyono.

Dengan tegas Gatot mengatakan bahwa bantuan ini khusus bagi warga yang selama ini tidak menerima bantuan dari pemerintah. Baik melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan perluasannya, maupun dana desa (DD).

Camat Arjasa, Ir. Herwan Agus Darmanto, menjelaskan, bantuan disalurkan di enam desa yang ada di Kecamatan Arjasa.

“Alur pembagiannya yakni dari kabupaten, paket bantuan ini sampai di kantor kecamatan, lalu satgas dan tim desa maupun kecamatan menyalurkan langsung ke rumah masing-masing penerima,” katanya.

Saat penyaluran ada beberapa informasi yang masuk. “Seperti penerima sudah meninggal, sehingga bantuan tersebut ditarik kembali,” ungkapnya. Ada yang sudah menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT, DD, BPNT, dan PKH.

“Warga yang diberi bantuan murni belum mendapatkan bantuan sama sekali, serta terdampak Covid-19,” katanya.

Herwan memberi contoh di Desa Arjasa terdapat warga yang sudah dapat bantuan lain, sejumlah 355 orang. Paket bantuan pun tidak diberikan. Selanjutnya ia akan mengusulkan pengganti penerima bantuan. Sedang bantuan dikirim kembali ke Pemkab Jember.

Herwan berharap bantuan ini dapat bermanfaat sebaik-baiknya, dan membantu masing-masing penerima.

Sementara itu, data di Dinas Sosial Kabupaten Jember menunjukkan jumlah 92.962 keluarga penerima manfaat bantuan pemerintah daerah pada masa wabah virus korona, yang tersebar di 31 kecamatan.

Pada kelompok duafa, data menunjukkan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Silo yang mencapai 3.877. Berikutnya Kecamatan Puger sebanyak 3.626 dan Kecamatan Ambulu sebanyak 3.426. Jumlah keseluruhan mencapai 68.640.

Pada kelompok Lansia Duafa dan Difabel, data Dinsos menunjukkan ada kecamatan yang nihil. Yaitu Kecamatan Kalisat. Kecamatan ini juga mencatatkan jumlah duafa yang minim, sejumlah 1.083, setelah Kecamatan Jelbuk (1.020).

Di kelompok lansia duafa, terbanyak berada di Kecamatan Kaliwates (2.420), Ambulu (1.239), dan Silo (1.204). Jumlah keseluruhan mencapai 23.243.

Data kelompok difabel, jumlah keseluruhan mencapai 1.079 orang yang selama ini belum menerima bantuan dari pemerintah. Tertinggi berada di Kecamatan Kaliwates (119), Sumbersari (91), dan Kencong (72).
 

Video Clip

Berita
Lifestyle

Berita
Olahraga

Berita
Politik

Berita
Teknologi

Berita
Kesehatan

Berita
Dunia