Bagus Photo Studio=
Home » , » Selokan di Banyuwangi Disulap Jadi Tempat Memelihara Ikan

Selokan di Banyuwangi Disulap Jadi Tempat Memelihara Ikan

Written By Admin on Kamis, 12 April 2018 | 4/12/2018 08:31:00 AM

Selokan di Banyuwangi Disulap Jadi Tempat Memelihara IkanBagustv.com - Selokan kotor dan bau sudah tidak lagi ditemukan di Desa Jajag Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Warga menyulap saluran irigasi atau selokan di desa mereka menjadi tempat untuk memelihara ribuan ikan tawar.

Ada empat titik selokan yang dijadikan kolam ikan. Tiga titik ada di Dusun Krajan, yaitu Banyu Bening 1 sepanjang 200 meter yang berisi 16.000 ikan, Banyu Bening 2 sepanjang 250 meter dengan 8.000 ikan, Banyu Bening 3 sepanjang 400 meter berisi 8.000 ikan. Sedangkan satu titik selokan adalah Sumber Mulyo sepanjang 700 meter dan berisi 6.000 ikan di Dusun Bulusari.

Ide awal pemanfaatan saluran irigasi tersebut muncul lantaran warga resah dengan kotor dan baunya selokan itu. Apalagi selokan di kedua dusun kerap dijadikan tempat membuang sampah.

Kemudian warga berinisiatif membersihkan selokan-selokan itu dari sampah dan dikeruk hingga kedalaman 70 cm. Lalu mereka membuat sodetan di bagian hulu dekat DAM sungai untuk mengalirkan air hujan agar selokan tidak meluap saat hujan turun.

Setelah siap, sejumlah bibit ikan dilepaskan ke selokan-selokan tersebut. Ikan yang dipelihara antara lain jenis Koi, Tombro, Nila merah dan Nila hitam.

"Semua kita lakukan secara swadaya. Kita juga pastikan bahwa air ini tidak tercemar mulai dari atas sampai bawah, jadi ikannya tumbuh dengan baik. Kalau sudah bersih dan indah seperti ini ya nggak ada yang buang sampah lagi. Kalau hanya diingatkan nggak akan mempan," jelas Wibi Untoro (44), Ketua Kelompok Pembudidaya Mina Jajag, Kamis (12/4/2018).

Wibi menambahkan, di pinggir selokan juga ditanami tanaman peneduh dan dibuatkan gubuk-gubuk kecil yang sebenarnya adalah perpustakaan yang dapat diakses warga dengan mudah.

Sebagian besar buku tersebut adalah buku yang berkaitan dengan budidaya ikan air tawar. Selain itu juga ada beberapa mural yang berisi ajakan untuk menjaga lingkungan.

"Kebetulan selokan ini berada di pinggir jalan. Jadi kalau ada yang ingin istirahat habis perjalanan atau pulang kerja ya silahkan mampir. Ada yang juga beberapa wisatawan yang datang kesini buat kasih makan ikan dan belajar tentang budidaya ikan air tawar," jelas wibi.

Bahkan menurut Wibi, tidak jarang tempat mereka menjadi jujugan para pelajar mulai TK hingga SMA untuk belajar pembudidayaan ikan air tawar.

Gerakan warga ini pun dikuatkan oleh pemerintah desa setempat. Desa Jajag mengeluarkan peraturan desa (perdes) nomer 1 tahun 2018 yang mengatur pelarangan warga untuk melakukan penyetruman, menjala ikan dan penggunaan obat-obatan di sepanjang irigasi sungai desa. Di dalam perdes tersebut juga mengatur tentang pengawasan yang dilakukan warga agar saluran irigasi tersebut bermanfaat sebagai mana fungsinya.

"Di setiap dusun ada 5 warga yang ditunjuk sebagai pengawas yang salah satu tugasnya adalah mengawasi agar selokan ini tidak dijadikan tempat sampah," jelas Suparno Kepala Desa Jajag.

Suparno mengatakan untuk membeli bibit ikan, warga di desa tersebut patungan mulai dari 5 ribu rupiah. "Kami sengaja membeli bibit ikan yang kecil agar dapat lebih banyak. Selain itu kalau dirawat sejak masih kecil ikannya yang lebih jinak dan akrab dengan manusia," jelas Suparno.

Saat ini selokan-selokan cantik tersebut di kelola oleh kelompok masyarakat pengawas dan kelompok pembudidaya ikan desa Jajag Kecamatan Gambiran.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo menjelaskan jika kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jajag tesebut merupakan bagian dari kegiatan cipta wisata barkandi (tebar ikan terkendali) air bersih bebas sampah. Masyarakat bukan hanya mendapatkan manfaat dari ikan yang mereka pelihara, namun juga lingkungan menjadi bersih dan sehat karena selokan tidak lagi dijadikan tempat sampah.

"Pemanfaatan selokan ini yang dilakukan oleh masyarakat Jajag akan dijadikan percontohan untuk daerah lain karena ini dilakukan secara swadaya. Secara ekonomi masyarakat juga diuntungkan seperti menjual makanan ikan untuk mereka yang datang, ikan yang bisa dijual jika sudah panen dan masyarakat kedepannya juga akan menjual ikan bakar di sekitar saluran irigasi yang ikannya masih segar diambil dari langsung dari irigasi," jelas Hari cahyo.
Share this post :

Posting Komentar