Ribuan penonton memadati jalanan utama Kota Jember, Jawa Timur, Minggu (10 Agustus 2025), untuk menyaksikan kemegahan Grand Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025. Mengusung tema EVOLUXION—akronim dari Evolution, Luxury, dan Innovation—acara tahun ini menghadirkan perpaduan sejarah mode, kemewahan, dan sentuhan inovasi futuristik.
Sebanyak 10 defile utama tampil memukau dengan pesan moral merawat bumi, manusia, dan peradaban. Ke-10 defile tersebut adalah Anatomy, Botannica, Allograph, Nile Enigma, Great Wall of China, Nias, Pinisi, Origami, Aerospace, dan Symphonia. Parade ini membentang di catwalk sepanjang 3,6 kilometer dari Alun-Alun Jember Nusantara hingga Gedung Serbaguna.
Presiden JFC, Budi Setiawan, menyebut penyelenggaraan tahun ini sebagai yang terbesar dalam sejarah JFC, baik dari skala acara, jumlah peserta, maupun ragam kostum. “Alhamdulillah, Tuhan memberikan kesempatan untuk menghadirkan pertunjukan spektakuler seperti yang kita saksikan bersama,” ujarnya.
Budi menambahkan, keistimewaan JFC 2025 bukan hanya pada kostum megah, tetapi juga pada kolaborasi lintas pihak—mulai dari desainer muda, peserta karnaval, tim kreatif, hingga seluruh pendukung acara. Dukungan penuh dari Bupati Jember Muhammad Fawait dan jajaran Pemkab Jember turut memastikan kelancaran event, termasuk upaya percepatan pengoperasian Bandara Jember sebagai penunjang wisata budaya.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa juga memberikan apresiasi kepada pendiri sekaligus visioner JFC, almarhum Dynand Fariz, yang telah mengangkat nama Jember ke kancah karnaval dunia.
Dengan target menjadikan Jember sebagai kota fesyen Indonesia dan dunia, Budi memastikan JFC tahun depan akan hadir lebih kaya konten, lebih berkelas internasional, dan semakin memikat dunia dengan kombinasi fesyen, musik, serta kreasi e-craft.
Posting Komentar