Bagus Photo Studio=
Home » , » Cerita aktivis Indonesia diusir Malaysia karena dianggap berbahaya

Cerita aktivis Indonesia diusir Malaysia karena dianggap berbahaya

Written By Admin on Jumat, 08 Januari 2016 | 1/08/2016 09:54:00 AM

Bagustv.com - Meski menjadi anggota ASEAN yang berkomitmen memajukan HAM, Malaysia tetap saja tampak gagap dengan demokrasi. Buktinya, aktivis asal Indonesia, Mugiyanto Sipin, diusir oleh otoritas Malaysia sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada pukul 12.00 (waktu setempat), Kamis (7/1). 

Otoritas Malaysia menganggap rencana kehadiran Mugiyanto dalam diskusi bertema 'Peoples Movement can Bring Change' yang digelar BERSIH 2.0, koalisi masyarakat sipil terbesar di Malaysia, telah mengintervensi politik Negeri Jiran.

"Mereka mengatakan kehadiran saya dalam Yellow Mania Forum untuk sebuah diskusi dianggap sebagai intervensi politik oleh asing," tulis Mugiyanto di dinding Facebooknya, Kamis (7/1).

"Argumen mereka membuat saya sedih karena saya mendengarkan penjelasan tersebut pada 20 tahun lalu, ketika Indonesia masih di bawah rezim otoritarian. Dan itu masih terjadi di Malaysia hari ini," ujar aktivis yang pernah dihilangkan rezim Soeharto pada 1998 ini.

Kepada rekan-rekannya di Malaysia, Mugiyanto, yang kini aktif di International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) mengatakan, apa yang dilakukan polisi Malaysia kepadanya membuktikan apa yang dilakukan gerakan masyarakat sipil untuk demokrasi di sana cukup penting.

"Kelihatannya mereka mulai takut dengan kalian. Saya berharap kalian sukses dengan perjuangan kalian," ujar Mugiyanto yang akhirnya tetap berbicara dalam diskusi melalui Skype, aplikasi video chat via internet.

Manajer Advokasi INFID, Beka Ulung Hapsara, mengatakan sebenarnya indikasi keresahan otoritas Malaysia sudah dirasakan pihaknya sehari sebelum Mugiyanto mendarat.

"Saat diskusi, Mugi sempat bilang sudah ada yang mention kepolisian Diraja bahwa Mugi akan datang," ujarnya.

INFID mengecam keras Pemerintah Malaysia yang menahan dan mendeportasi Mugiyanto, Senior Program Officer HAM dan Demokrasi INFID. Direktur Eksekutif INFID, Sugeng Bahagijo, menuntut pemerintah Indonesia untuk mengecam dan menyampaikan nota protes atas pelanggaran kebebasan berdiskusi dan berpendapat, dan menuntut Pemerintah Malaysia untuk menjamin kebebasan berpendapat di Malaysia.

"Tindakan Pemerintah Malaysia tersebut jelas-jelas bertentangan dengan komitmen ASEAN dalam memajukan HAM di ASEAN," ujar Sugeng dalam keterangan tertulis.

Sumber: merdeka.com
Share this post :

Posting Komentar